Kapolres Enrekang Kolaborasi dengan UNIMEN: Perkuat Sinergi Tangkal Radikalisme, Narkoba dan Perilaku Menyimpang di Kalangan Mahasiswa

Polresenrekang.com–Sebagai bentuk komitmen kuat dalam menjaga stabilitas keamanan dan moral generasi muda, Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto, S.H., S.I.K., M.H. hadir langsung dalam kegiatan Kolaborasi Kampus Universitas Muhammadiyah Enrekang dengan Polres Enrekang bertema “Menangkal Faham Intoleransi, Radikalisme, Penyalahgunaan Narkotika serta Tindakan Asusila di Kabupaten Enrekang”, yang berlangsung di ruang pertemuan Kampus UNIMEN, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan tersebut menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemitraan antara dunia pendidikan dan institusi kepolisian, sekaligus membangun kesadaran kolektif dalam melindungi generasi muda dari ancaman ideologi dan perilaku menyimpang yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Rektor Universitas Muhammadiyah Enrekang Dr. Drs. H. Syawal Sitonda, M.Ag., Kasat Reskrim Polres Enrekang Iptu Herman, S.H., Kasat Intelkam Iptu Ahmad Muhtar, S.Sos., M.M., Kasat Narkoba Iptu Rifwan Parintak, S.H., serta ratusan mahasiswa UNIMEN yang antusias mengikuti jalannya kegiatan.
Dalam sambutannya, Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto menegaskan bahwa peran mahasiswa sangat penting dalam menjaga keamanan ideologis dan moral bangsa. Menurutnya, ancaman seperti intoleransi, radikalisme, penyalahgunaan narkotika, dan tindakan asusila merupakan tantangan serius yang dapat merusak sendi kehidupan sosial jika tidak ditangani bersama.
“Kabupaten Enrekang adalah tanah yang subur dan penuh nilai budaya, namun juga tidak lepas dari ancaman terhadap kerukunan dan moral masyarakat. Tiga hal yang harus kita waspadai bersama adalah paham intoleran dan radikal, penyalahgunaan narkoba, serta perilaku asusila yang merusak karakter generasi muda,” tegas Kapolres melalui Sihumas polres Enrekang saat dikonfirmasi awak media
Lebih lanjut, Kapolres menyampaikan bahwa upaya pencegahan terhadap berbagai ancaman tersebut tidak dapat hanya dilakukan oleh aparat keamanan.
Dunia pendidikan, katanya, memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter dan kesadaran mahasiswa agar menjadi generasi yang cerdas, toleran, dan berintegritas tinggi.
“Kampus adalah tempat lahirnya calon pemimpin bangsa. Karena itu, mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan menjauhi segala bentuk kekerasan maupun penyalahgunaan narkoba,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga memaparkan bahwa kasus narkoba di Kabupaten Enrekang mengalami peningkatan, dari 19 kasus pada tahun 2024 menjadi 21 kasus hingga Oktober 2025. Sementara itu, kasus kekerasan seksual dan asusila masih cukup tinggi dengan total 48 kasus di tahun 2024 dan 18 kasus hingga pertengahan 2025.
Menurutnya, data tersebut harus menjadi alarm bersama bagi semua pihak, khususnya kalangan muda, untuk lebih waspada dan aktif dalam menjaga diri serta lingkungannya.
Sebagai bentuk komitmen kolaboratif, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Muhammadiyah Enrekang dan Polres Enrekang tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
MoU tersebut menjadi landasan bagi pelaksanaan program bersama seperti kuliah umum, penyuluhan hukum, penelitian sosial, hingga kegiatan pengabdian masyarakat di bidang pencegahan radikalisme dan penyalahgunaan narkoba.
Rektor UNIMEN, Dr. Drs. H. Syawal Sitonda, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kapolres Enrekang atas inisiatif dan perhatian besar terhadap dunia pendidikan.
“Kolaborasi ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara kampus dan Polres Enrekang. Kami mendukung penuh upaya Polri dalam menciptakan masyarakat yang aman, damai dan bermoral tinggi,” ujarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sejumlah paparan tematik oleh para pejabat Polres Enrekang, di antaranya Kasat Narkoba Iptu Rifwan Parintak, S.H. yang menyampaikan penyuluhan tentang bahaya narkoba dan dampaknya bagi generasi muda, Kasat Reskrim Iptu Herman, S.H. yang membahas penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta Kasat Intelkam Iptu Ahmad Muhtar, S.Sos., M.M. yang memaparkan strategi menangkal paham intoleransi dan radikalisme di Kabupaten Enrekang.
Kegiatan menjadi semakin bermakna saat salah satu mantan narapidana terorisme turut berbagi pengalaman hidupnya. Ia mengingatkan mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh oleh ajakan yang mengatasnamakan agama untuk melakukan kekerasan.
“Radikalisme tidak membawa kebaikan, yang hancur justru diri kita sendiri dan keluarga kita,” ujarnya dengan penuh penyesalan namun sarat makna.
Melalui kehadiran langsung Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Polres Enrekang tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga aktif hadir dalam dunia pendidikan untuk membangun benteng moral dan ideologis bagi generasi muda.
Kolaborasi antara Polres Enrekang dan UNIMEN diharapkan menjadi model kerja sama yang berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari paham radikal, narkoba, dan perilaku menyimpang, serta mewujudkan Kabupaten Enrekang yang aman, damai dan berkarakter unggul.
(Suyuti_Humas)