28 Desember 2025

Polres Enrekang Gelar Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi: Wujud Sinergi Lintas Sektor Hadapi Cuaca Ekstrem

Polresenrekang.com–Menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang kerap terjadi di penghujung tahun, Polres Enrekang mengambil langkah proaktif dengan menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi, bertempat di halaman Kantor Bupati Enrekang, Rabu pagi (5/11/2025).

Apel yang digelar serentak secara nasional ini, di tingkat Kabupaten Enrekang dipimpin oleh Wakapolres Enrekang Kompol Ali Maksum, S.Sos., M.M., mewakili Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto, S.H., S.I.K., M.H.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Enrekang, unsur TNI, BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, serta para perwakilan kepala desa se-Kabupaten Enrekang.

Kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor guna menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. Apel gabungan ini juga merupakan tindak lanjut dari peringatan BMKG tentang potensi peningkatan risiko bencana akibat masuknya musim hujan dan fenomena La Nina yang diprediksi berlangsung hingga Februari 2026.

Dalam arahannya, Kompol Ali Maksum menegaskan bahwa apel ini bertujuan untuk memastikan seluruh unsur terkait memiliki kesiapan optimal dan kemampuan “Quick Response” dalam menghadapi situasi darurat.

“Dalam menghadapi tantangan ini, kecepatan dan ketepatan respons menjadi faktor utama keberhasilan penanganan bencana. Oleh karena itu, kesiapan semua elemen bangsa menjadi kunci,” tegas Kompol Ali Maksum melalui Sihumas polres Enrekang kepada awak media

Menurut data BMKG, puncak musim hujan akan terjadi antara November 2025 hingga Januari 2026, dengan potensi peningkatan curah hujan di atas normal di sejumlah wilayah, termasuk Sulawesi bagian selatan. Meski fenomena La Nina kali ini tergolong lemah, dampaknya terhadap peningkatan intensitas hujan tetap harus diwaspadai.

Kesiapsiagaan ini menjadi sangat penting mengingat data BNPB per Oktober 2025 mencatat telah terjadi 2.606 bencana alam di Indonesia, terdiri dari 1.289 banjir dan 544 cuaca ekstrem, dengan korban mencapai 361 orang meninggal dunia, 37 orang hilang, 615 orang luka-luka, serta lebih dari 5,2 juta orang mengungsi.

Dalam kesempatan tersebut, Wakapolres juga menyampaikan pesan Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto, yang menegaskan bahwa tanggung jawab melindungi masyarakat dari ancaman bencana bukan sekadar tugas kedinasan, tetapi juga panggilan moral dan wujud pengabdian kemanusiaan, sejalan dengan arahan Presiden RI Bapak Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 20 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Wakapolres menekankan sejumlah poin penting untuk ditindaklanjuti, di antaranya:

1. Melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan melalui kerja sama dengan BMKG.

2. Memastikan kesiapan personel, peralatan evakuasi, kendaraan operasional, dan logistik pendukung.

3. Melaksanakan simulasi tanggap darurat secara rutin.

4. Mengutamakan kecepatan dalam setiap tahapan respons, mulai dari evakuasi, penyaluran bantuan, hingga rehabilitasi pascabencana.

Apel kesiapsiagaan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa dampak bencana tidak hanya sebatas kerugian ekonomi dan korban jiwa, tetapi juga menyisakan trauma psikologis serta mengganggu keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat.

Menutup kegiatan, Kompol Ali Maksum berharap apel ini dapat memperkuat solidaritas dan kesiapsiagaan seluruh pihak dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi.

“Momentum ini kita jadikan pengingat sekaligus pemacu semangat, agar seluruh personel Polres Enrekang selalu siap berada di tengah masyarakat , menjadi garda terdepan dalam memberikan perlindungan, pelayanan, dan rasa aman, terutama saat bencana melanda,” pungkasnya.

Dengan terselenggaranya apel kesiapsiagaan ini, diharapkan seluruh instansi dan elemen masyarakat di Kabupaten Enrekang dapat semakin memperkuat kolaborasi dalam menghadapi potensi bencana di musim penghujan.

Sinergi antara pemerintah daerah, TNI-Polri, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan penanggulangan bencana yang cepat, tanggap, dan tepat sasaran, demi terciptanya lingkungan yang aman, tangguh, serta masyarakat yang siap siaga menghadapi segala bentuk bencana alam.

(Suyuti_Humas)

Copyright © Polres Enrekang 2023. | Newsphere by AF themes.