Event One Day Adventure Bhayangkara Enrekang JWM4 Jadi Wadah Pelestarian Seni Budaya dan Kearifan Lokal

Polresenrekang.com–Selain sukses sebagai ajang olahraga otomotif dan promosi wisata, One Day Trail Adventure Bhayangkara Enrekang JWM4 Presisi juga mencuri perhatian sebagai media pelestarian budaya lokal.
Dalam penutupan event yang digelar di Alun-alun Lapangan Batili, masyarakat disuguhkan penampilan tari tradisional lokal yang mengawali malam puncak dengan nuansa budaya yang kental dan memukau. Sabtu (02/08/2025)
Tarian pembuka ini tampil memikat dengan balutan busana adat, gerak ritmis penuh makna, serta iringan musik tradisional khas Sulawesi Selatan.
Kehadiran tarian tersebut langsung menyita perhatian para pengunjung, termasuk para rider dari berbagai daerah yang ikut serta dalam event JWM4.
“Kami ingin memperlihatkan kepada para peserta dari luar daerah bahwa Enrekang bukan hanya memiliki jalur trail yang menantang, tapi juga kekayaan budaya yang patut kita jaga dan banggakan,” ujar Kapolres Enrekang melalui salah satu panitia pelaksana.
Event JWM4 tahun ini dengan tegas menunjukkan bahwa sport tourism bisa menjadi sarana untuk mengangkat kearifan lokal.
Penampilan seni budaya lokal di sela-sela kegiatan menjadi bentuk penghormatan terhadap tradisi serta komitmen panitia dalam mendukung pelestarian seni daerah.
Tari lokal yang ditampilkan pada penutupan bukan sekadar hiburan, tetapi juga membawa pesan persatuan, keberagaman dan kecintaan terhadap akar budaya sendiri.
Masyarakat yang hadir pun tampak antusias menyaksikan pertunjukan tersebut, bahkan banyak pengunjung yang mengabadikan momen itu melalui Handphone mereka.
“Saya kira ini luar biasa. Tidak hanya motor trail, tapi kita juga bisa menikmati pertunjukan budaya malam ini. Ini pengalaman yang lengkap,” ungkap salah satu rider dari luar daerah.
Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto, S.H., S.I.K., M.H., selaku inisiator event JWM4, juga menyampaikan bahwa penyisipan unsur budaya dalam kegiatan ini adalah bentuk nyata bahwa Polri hadir bukan hanya sebagai pengayom dan pelindung, tetapi juga sebagai penggerak pelestarian nilai-nilai lokal.
“Melalui event ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya mendukung keamanan dan pariwisata, tetapi juga menjaga jati diri daerah melalui seni dan budaya,” jelas Kapolres melalui Sie Humas polres Enrekang
Dengan mengangkat nilai budaya dalam sebuah event berskala nasional, JWM4 membuktikan bahwa olahraga, pariwisata, dan pelestarian budaya bisa berjalan beriringan.
Kehadiran tarian lokal sebagai pembuka malam penutupan menjadi simbol bahwa Enrekang bukan hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga memiliki warisan budaya yang luas biasa.
JWM4 bukan sekadar event otomotif , juga merupakan panggung bagi Enrekang untuk memperkenalkan identitas lokal kepada seluruh wilayah Nusantara.
(Suyuti_Humas)